Merintis Taman Tauhid
Setelah
kumpul-kumpul dengan adik-adik dan menutupnya dengan sego jagung plus petai.
Tak ketinggalan jus jambu yang ludes tanpa meninggalkan setetes sisa pun. Aku
pulang ke rumah, merebahkan diri di kamar dan menenangkan pikiran yang
semrawut. Ternyata aku masih bisa dibilang ababil, abg labil-jika masih pantas
disebut abg.
Bermain di Senjoyo |
Bangun tidur, aku teringat dengan
pendapat orang-orang. Ustadzah mendukung. Teman-teman sangat excited ketika
kuminta pendapt mereka. Adik-adik full semangat saat kuberi bocoran tentang
hasil ngobrol dengan mas Faris dan mas Sahal jum’at lalu. Tetapi aku masih
diliputi kebimbangan, takut jika... jika... jika.... akhirnya, aku istikharah.
Memasrahkan semuanya kepada Robbuna. Tak ada yang bisa memberikan petunjuk yang
benar-benar tepat selain Robbuna.
Aku membuka Qur’an terjemah
sembarangan, menunjuk sembarangan pula. Dengan hati yang mulai tenang selepas
istikharah, aku membaca Qur’an sembari menebak artinya. Tak ada ungkapan La,
ataupun kata-kata larangan yang kutemukan dalam ayat itu. Kukira, ini adalah
ayat yang baik.
Benar saja, ketika aku membaca
terjemahan, aku terdiam sembari merenung, inti ayatnya adalah memohon kepada
Allah dengan asmaul khusna, membedakan mana kaum beriman dan mana yang tidak
beriman.
Indahnya kebersamaan |
Hatiku berangsur tenang, mulai
bisa berfikir lebih jernih.
Akhirnya, aku menyanggupi tawaran
mas Faris dengan hati yang mantab sembari terus memohon kepada Robbuna agar Dia
ridho dengan apa yang kami tempuh. Memberanikan diri untuk mengajak teman-teman
membesarkan mimpi ini. Malamnya, aku langsung melaksanakan satu program;
menggubah lagu di sela-sela giliran klasikal dan menampilkannya setelah
klasikal selesai.
Hanya adek adek yang besar yang bisa diajak ke Senjoyo |
Okelah, langsung saja tentang
mimpi ini. Kebanyakan opening, ntar pada malas baca. Hahaha
Taman Tauhid, bermula dari Rumah
Pelangi. Rumah dimana saya mencoba untuk berbagi kepada adik-adik di lingkungan
sebagai wujud syukur saya atas nikmat Robbuna yang luar biasa, yang nggak
mungkin saya hitung.
Program harian sudah berjalan
lama. Aktivitas di rumah saya, ba’da maghrib. Berikut jadwalnya.
Senin: klasikal, cerita
Selasa: klasikal, mewarnai
Rabu: klasikal, puisi
Kamis: tahlil, sholawat,
permainan
Jum’at: klasikal, pidato
Sabtu: ngaji giliran dari rumah
ke rumah (bagi teman-teman, dibuka kesempatan untuk menjadi pemateri tamu)
Minggu: klasikal, gubah lagu.
Klasikal merupakan program wajib,
yang mau nggak mau harus dilakukan, yakni setoran baca al-Qur’an, Iqra’,
hafalan surat; doa; hadis pendek, materi fiqh, akhlak, aqidah.
Ada belajar bareng, dimana
adik-adik bisa belajar gratis, ngerjain pe-er, sharing tugas, latihan
matematika, bahasa Inggris, dsb. Waktunya fleksibel. Kapan adik-adik datang ke
rumah, di sela-sela kuliah saya. Kadang saya ngerjain tugas, adik-adik ngerjain
pe-er, yang krucil-krucil menggambar/mewarnai ngrusushin kakak-kakaknya -,-‘
Airnya dingiiiinnn... ! |
THIS IS!
Nah, ini yang yang akan
dikembangin.
Program pekanan, yang akan
diambil pada hari Minggu. Materi setiap pekan akan bergantian. Bulan ini kami
isi dengan lomba keislaman. 2 minggu lalu kami menggambar, didampingi oleh kak
Rangga yang susah-susah bawa proyektor dsb-nya serta kak Dyah, kak Wendy, serta
kak Ika yang rela menyapa kami disela-sela aktivitasnya.
Berikut usulan dari teman-teman,
tetapi pj-nya belum jelas.
Internet
Pertanian
Outdoor learning
Nguri budaya jawa
Wirausaha
Kerajinan
Puisi
Teater/drama
Pencak silat/ beladiri
Seni/gambar/musik
Untuk tempat, sementara di rumah
saya. Tiba-tiba saya kepikiran untuk menggunakan rumah mbak Yuni yang lebih
luas, banyak pohon, dan tentu saja, lebih adeeeeeem, sepi pula. Baru akan saya
bicarakan dengan keluarga mbak, doakan ya, mans-temaans.
Apakah ada saran lain dari
teman-teman?
Silahkan urun rembug disini,
bersama kita berbagi. Dimulai dari bilik kecil di rumah saya, insya Allah bisa
berkembang dan barokah.
Bagi teman-teman yang ingin
berbagi ilmu dengan kami, silahkan inbox saya atau sms ke no 087834591340 (sms
yak, kalo telpon tak pentung :p) Nanti akan kami sesuaikan jadwal teman-teman
dengan program kami.
Yuk, gabung bersama kami di Taman
Tauhid. Siapa lagi yang peduli jika bukan kita :)
Oke. Sekian dari saya. Saya
tunggu partsipasi teman-teman semua.
Barakallah, semoga langkah
teman-teman senantiasa diridhai Robbuna. Dimanapun teman-teman berada.
Best Regards
Mustika Ungu, (Widi Utami)
0 comments: